Artikel Liburan


Setiap Detik Begitu Istimewa
Karya : Fami Widya P. X MIPA B
              Momen lebaran adalah hal yang sangat kita tunggu bukan? Berbicara tentang lebaran pasti terbesit aneka kue kering, baju baru, angpao THR, berbagai makanan dan sebagainya. Namun lebaran kali ini adalah lebaran yang paling bermakna bagi saya. Mengapa bermakna? Toh  biasanya lebaran hanya begitu saja mengenakan baju baru, bersalaman dan makan bersama. Memang setelah kepulangan saya dari Asrama Melati, lebih tepatnya setelah saya menjalani masa karantina tanpa berkomunikasi dengan keluarga, saya lebih mensyukuri setiap momen yang saya lalui. Percayalah Anda akan merasakan hal yang sama ketika jauh dari keluarga, rasa rindu terhadap keluarga terutama ayah dan ibu akan selalu menghampiri Anda. Inilah kisah saya menemukan setiap detik yang begitu istimewa bersama orang terkasih.
              Izin berlibur adalah hal yang sangat saya nanti, menghitung hari menanti kedatangan awal bulan agustus. 1 Agustus 2013 hari yang ditunggu pun tiba, selamat datang liburan. Menanti kedatangan dua malaikat saya, ayah dan ibu adalah hal yang sangat saya nanti. Ayah dan ibu adalah sepasang malaikat yang sangat saya rindukan saat saya berada di asrama. Melalui 3 minggu terberat tanpa mereka adalah hal yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Bertemu kembali dengan mereka adalah hal yang membahagiakan. Inilah awal dari rasa syukur saya atas setiap detik yang begitu istimewa.
              18 hari ke depan akan saya habiskan di Sangatta kota tercinta, tempat saya bernaung selama 15 tahun. Sangatta hanya sebuah kabupaten yang tak begitu luas, tak semegah Jakarta dan tak seindah Bali. Kekayaan batu bara yang membuat Sangatta mempesona para perantau untuk bernaung di atasnya. Saya mencintai Sangatta dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Malam ini saya memulai perjalanan liburan singkat bersama keluarga. Saya singgah ke RM. Sari Laut, rumah makan ini adalah salah satu rumah makan favorit bagi warga sangatta. Dengan tempat makan lesehan sederhana yang membuat buka puasa saya hari ini begitu istimewa. Memanjakan lidah dengan kepiting saus asam manis yang menggoda selera, sambal tomat yang membuat keringat bercucuran dan es kelapa sirup hijau, sangat cocok disantap sembari melepas rindu dengan keluarga kecil saya tercinta.  Bercengkrama, saling bertukar cerita dan tertawa bersama adalah hal terindah. Bersyukur saya masih bisa merasakan makan malam bersama ayah, ibu, kakak serta adik dalam keadaan sehat. Bagi Anda yang masih bisa menikmati makan malam indah bersama keluarga sudah sepatutnya Anda bersyukur bahwa hal itu adalah karunia terindah yang Tuhan berikan, sebab kita masih bisa berkumpul dalam keadaan sehat tidak seperti saudara kita di luar sana yang kekurangan pangan, yatim piatu dan sebagainya.
              5 hari lagi bulan ramadhan akan pergi, betapa bersyukurnya saya bisa menjalani ibadah puasa tahun ini walaupun suasana puasa kali ini berbeda seperti tahun lalu. Puasa tahun ini saya jalani di asrama, berat memang makan sahur dan berbuka tanpa keluarga. Di 5 hari terakhir ramadhan  saya dan ibu sudah sibuk mempersiapkan segalanya untuk hari raya nanti. Seperti yang kita tahu kue kering adalah menu wajib yang harus disuguhkan untuk para tamu. Tahun ini ibu membuat kue nastar, kue putri salju dan kue choco chip. Kue putri salju adalah kue yang sangat saya sukai. Bentuknya bulat yang berarti kesempurnaan, warnanya yang putih berarti suci, ditambah dengan taburan gula yang berarti kebahagiaan. Kue putri salju sangat cocok rasanya untuk disuguhkan di hari yang fitri. Tak lupa ayah menukarkan uang ke bank, sudah tradisi lebaran untuk membagikan angpao THR kepada keponakan. Persiapan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri memang momen berharga dimana kita harus mempersiapkan hidangan spesial di hari kemenangan setelah satu bulan menahan haus dan lapar.
              Allahuakbar allahuakbar allahuakbar gema takbir telah berkumandang di langit–langit ciptaan Allah. Selalu ada perasaan haru di setiap lafal takbir dikumandangkan, ramadhan pun telah pergi. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, saya berharap tahun depan saya bisa merasakan indahnya ramadhan dengan keluarga yang utuh seperti saat ini. Di setiap lantunan doa yang terucap, saya selalu mendoakan sepasang malaikat saya, ibu dan ayah agar selalu panjang umur dan terhindar dari segala macam bahaya. Takbiran kali ini saya tidak mengikuti konvoi seperti biasanya, dikarenakan kondisi jalan raya Sangatta yang masih dalam tahap perbaikan. Tetapi, saya tetap menikmati takbiran dengan hikmat bersama keluarga di rumah.
              Kamis, 8 Agustus 2013 adalah hari yang sangat ditunggu oleh umat islam di seluruh dunia. Hari ini adalah hari kemenangan bagi umat islam. Pagi sekali kami sekeluarga sudah bersiap untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Darussalam. Di hari ini semua orang ingin kelihatan tampil menarik dan cantik, saya pun tak luput berpartisipasi. Saya mengenakan jubah hijau bunga sebagai kostum untuk menyambut hari nan fitri ini. Shalat Idul Fitri kami tunaikan dengan sangat khusyuk bersama jamaah yang lain. Setelah pulang shalat Idul Fitri kami melaksanakan tradisi lebaran yaitu sungkeman atau saling bermaaf-maafan. Momen ini adalah momen yang sangat mengharukan. Tetesan air  mata kebahagiaan tak terhindar di saat saya meminta maaf kepada ayah dan ibu. Ibu mendekap saya dengan dekapan penuh cinta. Ingin rasanya saya memberhentikan waktu seketika untuk menikmati momen istimewa ini. Ibu membisikkan petuah di telinga saya, bahwa saya harus menjadi anak sukses dan harus yakin di setiap lantunan doa kedua orang tua selalu menyebut nama saya. Terkadang semua akan terasa indah apabila kita mensyukuri apa yang ada. Setiap detik memang istimewa.
              Liburan lebaran ini saya akhiri dengan pergi ke pantai bersama dengan keluarga. Pantai salah satu tempat liburan favorit, bukan? Minggu adalah hari yang tepat untuk pergi ke pantai. Pantai Teluk Lombok adalah salah satu tujuan wisata di Sangatta. Teluk Lombok memang tak seindah Pantai Kuta namun cukup menarik untuk tujuan wisata bagi keluarga. Bermain pasir, menangkap kerang, bermain banana boat dan sebagainya. Bermain banana boat adalah salah satu wahana favorit, dengan membayar 25.000/orang kami sudah bisa menikmati serunya wahana ini. Laut hari ini cukup pasang dan  cukup menguji adrenalin kami. Setelah puas bermain air kami makan bersama, hanya menu sederhana nasi, ayam dan sambal. Menurut kami menu makanan tak berarti tetapi kebahagiaan hari ini yang sangat berarti. Dan sekali lagi saya mensyukuri setiap detik yang begitu istimewa.
              Hari Minggu 18 Agustus 2013 adalah hari dimana saya harus kembali ke arena pertarungan, harus kembali ke tempat dimana saya akan mendapatkan kesuksesan. 18 hari terindah sudah cukup saya rasakan. Terimakasih Ya Allah atas nikmat yang Engkau berikan. Terimakasih yah, terimakasih bu telah memberi kesempurnaan untuk liburan singkat ini. Saya berjanji di kepulangan saya berikutnya saya tak lupa bersyukur atas setiap detik yang begitu istimewa ini. Selamat tinggal liburan dan selamat datang kesuksesan.

foto keluarga

lebaran

Aku dan Ibu di Pantai

Aku, ayah dan ibu di pantai
Kedua malaikat saya

0 komentar:

Posting Komentar